A.
Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial, tentunya kehidupan pribadi manusia tidak bisa
terlepas dari lingkungan. Lingkungan sosial merupakan segala faktor eksternal
yang mempengaruhi perkembangan pribadi manusia yang berasal dari luar diri
pribadi. Secara konsepsional, maka lingkungan sosial mencakup proses, struktur,
dan perubahan sosial.
Inti proses sosial adalah interaksi sosial yang merupakan
proses hubungan timbal balik antar pribadi, kelompok, dan antar pribadi dengan
kelompok. Sedangkan struktur sosial menjadi landasan lingkungan sosial, oleh
karena mencakup aspek-aspek sosial yang pokok yakni kelompok sosial,
kebudayaan, lembaga-lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan dan wewenang.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur sosial.
Secara sosiologis lingkungan budaya
merupakan hasil lingkungan sosial. Lingkungan budaya identik dengan
nilai-nilai. Nilai adalah pandangan baik atau buruk mengenai
sesuatu di suatu masyarakat.
Biasanya nilai-nilai terbentuk dari hasil pengalaman berinteraksi. Dari proses berinteraksi dengan pihak-pihak lain, manusia akan mendapatkan pandangan-pandangan tertentu tentang sesuatu mengenai interaksi tersebut. Lingkungan sosial maupun budaya sebenarnya tidak berpengaruh secara langsung terhadap anak-anak. Pengaruh tersebut berlangsung melalui unsur-unsur tertentu dalam masyarakat.
Biasanya nilai-nilai terbentuk dari hasil pengalaman berinteraksi. Dari proses berinteraksi dengan pihak-pihak lain, manusia akan mendapatkan pandangan-pandangan tertentu tentang sesuatu mengenai interaksi tersebut. Lingkungan sosial maupun budaya sebenarnya tidak berpengaruh secara langsung terhadap anak-anak. Pengaruh tersebut berlangsung melalui unsur-unsur tertentu dalam masyarakat.
PUTM merupakan lingkungan bagi individu yang ada di dalamnya. Sebagai
lembaga berbasis islam PUTM mempunyai visi dan misi untuk mencetak kader-kader
ulama yang bernilai, baik dari sisi kepribadian maupun intelektual. Makalah
membahas bagaimana pengaruh lingkungan PUTM Puteri terhadap thalibat yang berada
di dalamnya.
B.
Analisis
Karakteristik
sosial adalah sifat-sifat yang kita tampilkan dalam hubungan kita dengan orang
lain (ramah atau ketus, ekstrovert atau introvert, banyak
bicara atau pendiam, penuh perhatian atau tidak pedulian, dsb). Hal ini
memengaruhi peran sosial kita, yaitu segala sesuatu yang mencakup hubungan
dengan orang lain dan dalam masyarakat tertentu.
Hurlock (1990:238) mengemukakan bahwa konsep diri merupakan inti dari pola
perkembangan kepribadian seseorang yang akan mempengaruhi berbagai bentuk
sifat. Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat-sifat seperti
kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara
realitas, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya
apabila konsep diri negatif, anak akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan
rendah diri.
Dalam perkembangan hidupnya, manusia dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal
dari dirinya sendiri (internal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri
pribadinya (eksternal). Istilah lingkungan psikologi sosial menunjukkan
hubungan antara aspek pribadi dan aspek sosial. Lingkungan budaya secara
sosiologis merupakan hasil lingkungan sosial, karena jika dilihat dari sudut
sosiologis kebudayaan merupakan hasil pergaulan hidup dalam wadah-wadah yang
sering disebut kelompok sosial atau masyarakat.
Sebagai lembaga berbasis Islam PUTM
mempunyai visi dan misi untuk mencetak kader- ulama yang bernilai &
berakhlaq unggul baik dari sisi kepribadian maupun sisi akademiknya. Hal ini
bisa terlihat dari proses kesehariaannya yaitu dengan pembiasaan dlm hal ibadah
misalkan shalat Qiyamul Lail, puasa
Senin Kamis, shalat berjamaah, kultum, tahfidz, kajian internal maupun
eksternal, mengajar TPA, MH (Muballigh Hijrah), dan lain sebagainya. Maksud
dari pembiasaan tersebut dimaksudkan untuk
kedisiplinan thalibat dalam menegakkan ibadah baik ibadah wajib maupun sunnah.
Diharapkan ibadah-ibadah ini tidak sekedar kewajiban atau anjuran semata tetapi
menjadi suatu kebutuhan bagi masing masing individu. Tujuan dalam pembiasaan
ini antara lain:
a.
Shalat berjamaah dan Qiyamul lail bertujuan memupuk kedisiplinan
dan kebersamaan antar thalibat.
b.
Kultum sebagai sarana pembangunan karakter bagi thalibat. Thalibat
dilatih untuk berproses dalam menumbuhkan kepercayaan diri serta berlatih
layaknya seorang da’iyah.
c.
Pembiasaan puasa senin kamis dimaksudkan untuk belajar dalam hal
kesabaran serta keqona’ahan
d.
Kajian eksternal, biasanya kajian ini dilakukan di masid ataupun
rumah warga sekitar, hal ini dimaksudkan untuk lebih akrab dengan warga
sekitar.
e.
MH (Mubaligh Hijrah), ini adalah sebuah program yang dipelopori
oleh PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) program ini di adakan setiap setahun
sekali yakni bertepatan pada bulan ramadhan, adanya program ini bertujuan untuk
melatih para kader menjadi pribadi yang tangguh dan merupakan langkah awal
untuk menjadi seorang pendakwah seperti
apa yang dicita-citakan oleh persyarikatan.
f.
Mengajar TPA, untuk melatih rasa & potensi dalam mensyi’arkan
agama islam.
g.
Dan sebagainya.
Melalui
pembiasaan-pembiasaan tersebut juga berdampak pada pemahaman agama yang baik.
Sehingga pada aplikasinya tumbuh kesadaran untuk menegakkan nilai-nilai agama,
diantaranya yaitu nilai kejujuran, kedisiplinan, empati, kasih sayang, dll.
Di samping itu
sistem perkuliahan di PUTM juga turut membentuk karakter pribadi thalibat. Pada
umumnya dalam satu semester mahasiswa di kampus-kampus biasa memiliki beban 24
sks. Sedangkan di PUTM ini thalibat kurang lebih harus menuntaskan 60 sks dalam tempo satu
semsester. Jadwal kuliah yang relatif padat ini menuntut thalibat untuk disipilin
dan memiliki kemampuan yang baik dalam managemant waktu. Selain itu, padatnya
jadwal kuliah dan tugas-tugas menstimulus semangat dan budaya belajar di
lingkungan PUTM Puteri.
Meskipun PUTM
adalah lembaga pendidikan keagamaan, namun materi kuliah yang diajarkan tidak
hanya seputar keagamaan saja. Materi kuliah non-agama yang diajarkan
diantaranya adalah PKN, hukum pidana, hukum perdata, hukum tata negara,
filsafat, psikologi sosial. Hal tersebut diharapkan berpengaruh terhadap pola
pikir thalibat khususnya tentang wawasan.
C. Kesimpulan
Lingkungan adalah salah satu sarana dalam
perubahan sosial yang terjadi dalam diri seseorang, baik buruknya seseorang.
Oleh karena itu jika lingkungan atau komunitasnya positif maka akan berpengaruh
pada diri seseorang itu hal hal yang positif dan begitu juga sebaliknya. PUTM
disini adalah sebagai sebuah instansi pendidikan berbasis islam yang mempunyai
visi dan misi untuk mencetak kader-kader yang bernilai dan berakhlaq tinggi
baik dari segi kepribadian dan akademiknya, hal ini di dukung dengan berbagai program program yang
dijalankan didalamnya yang bernilai positif. Pembiasaan keseharian dalam hal
ibadah seperti sholat berjamah, sholat qiyamul lail, puasa senin kamis, dsb.
Sedangkan dalam hal akdemik misalkan dengan rutinitas study club bagi setiap
thalabah PUTM Putri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar